Presiden Jokowi Terus Genjot Pembangunan Infrastruktur
Pemerintah terus menggenjot investasi di bidang infrastruktur dan sumber daya manusia (SDM), agar tidak semakin jauh tertinggal dengan negara lain.
Presiden Joko Widodo mengatakan, infrastruktur dan SDM saat ini masih tertinggal dari negara-negara lain, dimana stok infrastruktur Tanah Air baru pada angka 38 persen.
Sementara di bidang pengembangan SDM, sebagaimana dilakukannya pada sidang-sidang kabinet, Presiden meminta para menteri untuk memikirkan terobosan yang signifikan.
“Terobosan-terobosan besar harus kita lakukan di bidang pengembangan sumber daya manusia, terutama di bidang pendidikan, lebih spesifik lagi, dalam pendidikan tinggi," ujar Jokowi, yang dikutip dalam laman Sekretaris Kabinet, Jakarta, Jumat (16/2/2018).
“Kita mati-matian mengubah infrastruktur kita, begitu pun juga SDM kita, akan mati-matian kita mengubah konsep, cara, keputusan lapangan, semuanya akan kita ubah,” kata Jokowi saat membuka Konferensi Forum Rektor Indonesia (FRI) 2018, di Universitas Hasanuddin (Unhas), Makassar, Sulawesi Selatan, kemarin.
Meskipun sudah menyampaikan berkali-kali, Jokowi mengaku, tidak akan pernah bosan untuk mengulangi terus, bahwa dalam bekerja semua harus fokus, punya prioritas apa yang ingin dikerjakan, bukan seperti yang lalu-lalu karena ada anggaran diecer-ecer di semua tempat.
“Sudah bertahun-tahun kita melakukan itu dan hasilnya enggak terasa, mengontrolnya secara manajemen juga sulit. Duitnya hilang, hasilnya enggak kelihatan sama sekali. Baunya saja kadang-kadang enggak kelihatan, apalagi fisiknya," paparnya.
Untuk itulah, Jokowi meminta para rektor anggota Forum Rektor Indonesia agar tidak terjebak pada rutinitas yang monoton.
“Harus berani melakukan perubahan, harus berani melakukan inovasi, saya minta Menristekdikti untuk melakukan deregulasi dan debirokratisasi di Kementerian Ristekdikti. Saya enggak mau lagi dengar nanti Rektor masih ngurus ini, ngurus itu," ujar Jokowi.
Presiden meminta Menristekdikti, duduk bareng dengan menteri-menteri terkait dalam mengembangkan sistem informasi yang handal, membangun aplikasi-aplikasi yang simpel untuk menyederhanakan pekerjaan administrasi.
“Ini akan menjadi contoh bagi kementerian yang lain. Karena biasanya yang cepat mengubah dan berubah itu memang perguruan tinggi, dan dimulai dari Kementerian Ristekdikti dahulu. Ini sebetulnya mudah asal niat, asal mau,” tutur Presiden Jokowi. (sumber)
Presiden Joko Widodo mengatakan, infrastruktur dan SDM saat ini masih tertinggal dari negara-negara lain, dimana stok infrastruktur Tanah Air baru pada angka 38 persen.
Sementara di bidang pengembangan SDM, sebagaimana dilakukannya pada sidang-sidang kabinet, Presiden meminta para menteri untuk memikirkan terobosan yang signifikan.
“Terobosan-terobosan besar harus kita lakukan di bidang pengembangan sumber daya manusia, terutama di bidang pendidikan, lebih spesifik lagi, dalam pendidikan tinggi," ujar Jokowi, yang dikutip dalam laman Sekretaris Kabinet, Jakarta, Jumat (16/2/2018).
“Kita mati-matian mengubah infrastruktur kita, begitu pun juga SDM kita, akan mati-matian kita mengubah konsep, cara, keputusan lapangan, semuanya akan kita ubah,” kata Jokowi saat membuka Konferensi Forum Rektor Indonesia (FRI) 2018, di Universitas Hasanuddin (Unhas), Makassar, Sulawesi Selatan, kemarin.
Meskipun sudah menyampaikan berkali-kali, Jokowi mengaku, tidak akan pernah bosan untuk mengulangi terus, bahwa dalam bekerja semua harus fokus, punya prioritas apa yang ingin dikerjakan, bukan seperti yang lalu-lalu karena ada anggaran diecer-ecer di semua tempat.
“Sudah bertahun-tahun kita melakukan itu dan hasilnya enggak terasa, mengontrolnya secara manajemen juga sulit. Duitnya hilang, hasilnya enggak kelihatan sama sekali. Baunya saja kadang-kadang enggak kelihatan, apalagi fisiknya," paparnya.
Untuk itulah, Jokowi meminta para rektor anggota Forum Rektor Indonesia agar tidak terjebak pada rutinitas yang monoton.
“Harus berani melakukan perubahan, harus berani melakukan inovasi, saya minta Menristekdikti untuk melakukan deregulasi dan debirokratisasi di Kementerian Ristekdikti. Saya enggak mau lagi dengar nanti Rektor masih ngurus ini, ngurus itu," ujar Jokowi.
Presiden meminta Menristekdikti, duduk bareng dengan menteri-menteri terkait dalam mengembangkan sistem informasi yang handal, membangun aplikasi-aplikasi yang simpel untuk menyederhanakan pekerjaan administrasi.
“Ini akan menjadi contoh bagi kementerian yang lain. Karena biasanya yang cepat mengubah dan berubah itu memang perguruan tinggi, dan dimulai dari Kementerian Ristekdikti dahulu. Ini sebetulnya mudah asal niat, asal mau,” tutur Presiden Jokowi. (sumber)
Presiden Jokowi Terus Genjot Pembangunan Infrastruktur
Reviewed by peace
on
Februari 17, 2018
Rating:
Tidak ada komentar